Peredaman atau shock absorber pada sistem suspensi kendaraan bagian depan dan belakang berbeda dalam bentuk dan fungsinya yaitu :
2.2.1. Sistem Suspensi Depan
Sistem suspensi ini biasanya disatukan dengan sistem kemudinya dan ditopang pada poros roda depan. Fungsinya adalah sebagai penopang roda dan sebagai peredam getaran roda depan, sehingga akan meningkatkan kenyamanan dan kestabilan kendaraan.
(1) Tipe Sistem Suspensi Depan
Tipe suspensi depan ada bermacam-macam, tapi hanya dua tipe berikut ini yang banyak digunakan.
a. Telescopic Fork

Telescopic fork ditekan dan ditarik oleh pegas koil dan oli peredam. Sistem suspensi ini memiliki kekuatan yang cukup sempurna dan langkah peredaman yang panjang, sehingga mempunyai faktor peredam yang cukup besar. Sistem teleskopik ini memiliki sudut trail dan pisisi pivot yang tetap sehingga akan memperkokoh kestabilan sistem kemudi.
Sekarang ini telescopic fork digunakan sangat luas, beberapa dari telescopic fork digunakan pada sepeda motor ukuran kecil, tidak mempunyai peredaman oli (oli damper) dan selain itu dikombinasikan dengan peredaman karet.
Ada beberapa macam tipe dari jenis suspensi depan jenis telescopic fork, antara lain, yaitu :
a.1. Tipe Piston Slide
piston dan slide metal bergerak dengan bagian tabung luar. Pada posisi ini, kontak areanya kecil dan tekanan permukaannya tinggi. Pegasnya terpasang pada bagian luar dari inner tube. Oleh karenanya, gaya redam untuk gaya menyamping lebih lemah sehingga karakteristik damper mudah berubah dalam kondisi kerja berat, dan limit langkahnya 150 mm. Tipe ini banyak digunakan pada model sport.
a.2. Tipe Pegas Dalam / Inner Spring Type
Tipe ini dikembangkan oleh perusahaan Italy Cerini. Bagian inner tube dan outer tube meluncur saling berlawanan sehingga kontak area luas dan tekanan permukaan rendah yang membuat faktor rigiditas tinggi. Pegas / spring terpasang pada inner tube, dan dapat melentur dengan langkah yang panjang (lebih ari 300 mm). Letak damper independent, dan dibuat dalam inner tube dengan sedikit perubahan karakteristik. Umumnya dipakai pada motor sport. Untuk tipe yang sama, ada tipe yang menggunakan tempat luncuran piston dan letak damper yang independent di bawah outer tube. Konstruksi yang bervariasi ini, tergantung ari pabrik.
b. Link Type Fork (Bottom Link Fork)

C. Tipe Nitrogen Gas Sealed (De Carbon Type)
suspensi tipe ini mengunakan tipe inverted, single-cylinder gas yang dikompresi (nitrogen gas) atau dimampatkan dalam cylinder oil chamber dan dikompresi oleh free piston. Ruang oli diisi oleh oli dan konstruksinya dibuat agar tidak ada udara yang bisa masuk kedalam, sehingga efek peredaman yang stabil dapat terjamin. Suspensi ini banyak digunakan untuk sepeda motor jarak jauh dan motocross
D. Suspensi Monoshock Tipe Link
a. Mekanisme Penunjang
Biasanya dikenal juga sebagai tipe suspensi “progresive” dengan mekanisme link yang terdiri dari “I” shaped rod dan “L” shaped arm yang terpasang diantara swing arm dan shock absorber untuk meningkatkan efek damping spring secara efektif dalam berbagai kondisi jalan.
b. Kontruksi dan Cara Kerja
susupensi monocross baru mempunyai “I” sahaped rod dan “L” shaped arm yang terpasang diantara swing arm dan shock absorber untuk menghasilkan perubahan level ratio berdasarkan aplikasi dari prinsipal. Sedangkan untuk perpanjangan lengan / arm, yang mendekati maksimal, nilai level ratio nya sangat besar sehingga pegas menjadi lembut, dan juga damper bekerja denga sangat lembut.
Ketika terjadi perubahan langkah, posisi nilai level rationya mengecil an pegas menjadi kaku, dan damper menjadi keras. Dengan mengubah level ratio dengan cara ini, pengendalian suspensi yang empuk dan keras dapat dilakukan tanpa kesulitan. Daya damping dari damping unit dapat disesuiakan di kedua sisi extension dan kompresi.
c. efek
Daya pergerakan dari roda dapat membuat pegas menjadi kaku, dan damper mengeras sehingga gap / jarak yang ada menjadi mengecil dan vibrasi-vibrasi yang kecil dapat diserap dengan baik, dan kejutan yang besar atau keadaan melompat dapat terserap dengan lembut oleh pergerakan awal dari suspensi. Tetapi dengan banyaknya pergerakan, suspensi menjadi kaku untuk menekan bagian dasar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar